Thursday, October 13, 2022

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL

 

BAB V

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN

METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN

PENDEKATAN SOSIAL

 

Oleh : Antonius Gultom

 

PERTEMUAN KE -LIMA

 

Materi pada kegiatan belajar berisi pokok-pokok bahasan sebagai berikut :

1.... Pengertian pendekatan sosial.

2.... Cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekaian sosial.

3.    Menerapkan penggunaan metode pembelajran IPS SD yang berlandaskan pendekatan sosial.

 

A.         PENGERTIAN PENDEKATAN SOSIAL

Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.

Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi. Pertama, masalah-masalah sosial diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan menggunakan prinsip sosial pula. Kedua, proses-proses sosial yang demokratis perlu dikembang untuk memperbaki masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terus-menerus.

Berdasarkan dua asumsi diatas maka konsekuesi penggunaan metode pembelajaran IPS SD harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan masyarakat yang pada gilirannya kelak akan mampu membangun masyarakat dan mampu mengadakan hubungan antar pribadi.

Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial yang akan diambil sebagai contoh adalah hukum sosial. Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa siswa sering menghadapi masalah-masalah sosial. Fungsi sekolah selain memecahkan masalah sosial juga memelihara dan menjaga nilai-nilai sosial.

Dalam pelaksanaan metode mengajar inkuiri sosial siswa diatur dalam bentuk struktur sosial. Siswa akan membentuk sistem sosial yang berubah dan bergerak dari tahap yang satu ke tahap berikutnya. Siswa berusaha menemukan jawaban sendiri atas masalahnya.

Terdapat tiga ciri pokok metode inkuiri sosial sebagai berikut :

1)    Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menimbulkan terciptanya suasana diskusi.

2)    Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah

3)    Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis.

Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing. Dalam membimbing siswa guru janganlah sebagai pemberi perintah, akan tetapi guru sebagai motivator dan reflector. Kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pembimbing adalah berikut ini:

1)    Memberikan bantuan kepada siswa dalam menjelaskan kedudukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

2)    Memberikan penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan siswa

3)    Memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencara kegiatan yang akan dilakukan.

4)    Membantu siswa dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada hipotesis.

5)    Membantu siswa dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan digunakan serta cara diskusi dan berpikir efektif dan objektif.

 

Tahap-tahap penerapan metode inkuiri sosial adalah sebagai berikut :

1.    Tahap Orientasi

Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan. Masalah sosial hendaknya masalah yang betul-betul menarik dan memerlukan pemecahan secepatnya. Kemudian, siswa dengan bantuan guru merumuskan masalah sosial dan membatasi ruang lingkup permasalahannya.

2.    Tahap Hipotesis

Siswa bersama guru menyusun hipotesis. Hipotesis ini sebagai acuan dalam usaha pemecahan masalah. Hipotesis yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1)    Valid (sahih), yaitu menguji apa yang seharusnya diuji.

2)    Kompatibilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi pengalaman siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.

3)    Mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan pembuktian.

3.    Tahap Definisi

Siswa mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat pada hipotesis.

4.    Tahap Eksplorasi

Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.

5.    Tahap Pembuktian Hipotesis

Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data memenuhi syarat, kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Demikianlah suatu hipotesis diuji secara empirik untuk dipastikan hipotesis diterima atau ditolak.

6.    Tahap Generalisasi

Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik untuk pemecahan masalah.

 

B.   MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL

Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 5 semester I, sebagai berikut :

1.    Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia.

2.    Pokok Bahasan

Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia.

3.    Hasil Belajar

1)    Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia.

2)    Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah.

4.    Indikator

1)    Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia.

2)    Mengiterprestasi berbagai grafik penduduk.

3)    Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia.

4)    Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di Indonesia.

5)    Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat.

6)    Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.

7)    Memberikan contoh tugas dan tangggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.

Setelah kita memahami hal-hal diatas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1.    Tahap Orientasi

Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah sosial, yaitu kemiskinan masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila dan tuna wisma. Rumusan masalahnya adalah "Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan disuatu daerah?". Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.

2.    Tahap Hipotesis

Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis, sebagai berikut :

1)    Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

2)    Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

3.    Tahap Definisi

Siswa membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.

1)    Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.

2)    Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.

3)    Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumher daya alam terhadap kehidupan manusia rendah. Kemiskinan struktural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan ekonomi, teknologi dan pembangunan itu sendiri atau karena kelembagaan yang ada menyebabkan sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk menguasai sumber daya sehingga menjadi miskin.

4)    Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada usia dewasa dan tua. Materi dan indikator : d, e, f dan g belum dibahas. Perlu pembahasan tersendiri.

4.    Tahap Eksplorasi

Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.

5.    Tahap Pembuktian

Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.

6.    Tahap Generalisasi

Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, sebagai berikut :

1)    Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan disuatu daerah.

2)    Kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan disuatu daerah.

 

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut!

1)    Sebutkan 3 ciri pokok metode inkuiri sosial!

2)    Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing!

3)    Dalam penerapan metode inkuiri sosial terdapat tahap hipotesis. Sebutkan 3 syarat hipotesis yang baik!


@@@ Antonius Gultom @@@

No comments:

Post a Comment