BAB V
MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN
METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN
PENDEKATAN SOSIAL
Oleh :
Antonius Gultom
PERTEMUAN KE -LIMA
Materi pada
kegiatan belajar berisi pokok-pokok bahasan sebagai berikut :
1.... Pengertian
pendekatan sosial.
2.... Cara
merancang penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekaian sosial.
3. Menerapkan penggunaan metode pembelajran IPS
SD yang berlandaskan pendekatan sosial.
A. PENGERTIAN PENDEKATAN SOSIAL
Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan
memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.
Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi. Pertama, masalah-masalah
sosial diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial
dan menggunakan prinsip sosial pula. Kedua, proses-proses sosial yang
demokratis perlu dikembang untuk memperbaki masyarakat dalam arti
seluas-luasnya dan terus-menerus.
Berdasarkan dua asumsi diatas maka konsekuesi penggunaan metode
pembelajaran IPS SD harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan hubungan
dengan masyarakat yang pada gilirannya kelak akan mampu membangun masyarakat
dan mampu mengadakan hubungan antar pribadi.
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial yang
akan diambil sebagai contoh adalah hukum sosial. Metode ini berangkat dari
kenyataan bahwa siswa sering menghadapi masalah-masalah sosial. Fungsi sekolah
selain memecahkan masalah sosial juga memelihara dan menjaga nilai-nilai
sosial.
Dalam pelaksanaan metode mengajar inkuiri sosial siswa diatur dalam
bentuk struktur sosial. Siswa akan membentuk sistem sosial yang berubah dan
bergerak dari tahap yang satu ke tahap berikutnya. Siswa berusaha menemukan
jawaban sendiri atas masalahnya.
Terdapat tiga ciri pokok metode inkuiri sosial sebagai berikut :
1) Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menimbulkan
terciptanya suasana diskusi.
2) Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah
3) Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis.
Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai
pembimbing. Dalam membimbing siswa guru janganlah sebagai pemberi perintah,
akan tetapi guru sebagai motivator dan reflector. Kegiatan yang harus dilakukan
guru sebagai pembimbing adalah berikut ini:
1) Memberikan bantuan kepada siswa dalam menjelaskan kedudukan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Memberikan penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus
dilakukan siswa
3) Memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencara kegiatan
yang akan dilakukan.
4) Membantu siswa dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada
hipotesis.
5) Membantu siswa dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan
digunakan serta cara diskusi dan berpikir efektif dan objektif.
Tahap-tahap penerapan
metode inkuiri sosial adalah sebagai berikut :
1. Tahap Orientasi
Siswa dengan bantuan guru
mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan.
Masalah sosial hendaknya masalah yang betul-betul menarik dan memerlukan
pemecahan secepatnya. Kemudian, siswa dengan bantuan guru merumuskan masalah
sosial dan membatasi ruang lingkup permasalahannya.
2. Tahap Hipotesis
Siswa bersama guru menyusun
hipotesis. Hipotesis ini sebagai acuan dalam usaha pemecahan masalah. Hipotesis
yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Valid (sahih), yaitu menguji apa yang seharusnya diuji.
2) Kompatibilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan
generalisasi pengalaman siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.
3) Mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat
diadakan pembuktian.
3. Tahap Definisi
Siswa mengadakan pembahasan
mengenai pengertian istilah yang terdapat pada hipotesis.
4. Tahap Eksplorasi
Siswa mengadakan pengujian
hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasi
dan asumsi-asumsinya.
5. Tahap Pembuktian Hipotesis
Siswa melakukan pembuktian
dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data
sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data memenuhi syarat, kemudian
dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Demikianlah
suatu hipotesis diuji secara empirik untuk dipastikan hipotesis diterima atau
ditolak.
6. Tahap Generalisasi
Siswa dengan bantuan guru
menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik untuk pemecahan masalah.
B. MENERAPKAN PENGGUNAAN
METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 5 semester I,
sebagai berikut :
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami keadaan
penduduk dan pemerintahan di Indonesia.
2. Pokok Bahasan
Penduduk dan sistem
pemerintahan di Indonesia.
3. Hasil Belajar
1) Mengidentifikasi keadaan
penduduk di Indonesia.
2) Mendeskripsikan peran dan
tanggung jawab pemerintah.
4. Indikator
1) Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan,
persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia.
2) Mengiterprestasi berbagai grafik penduduk.
3) Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia.
4) Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk
yang terjadi di Indonesia.
5) Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan
pemerintahan pusat.
6) Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.
7) Memberikan contoh tugas dan tangggung jawab pemerintah terhadap
masyarakat.
Setelah kita memahami hal-hal diatas, maka langkah selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Tahap Orientasi
Siswa dengan bantuan guru
mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang
meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang
tinggi. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah sosial, yaitu kemiskinan
masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila dan tuna wisma. Rumusan
masalahnya adalah "Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan disuatu
daerah?". Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.
2. Tahap Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru
menyusun hipotesis, sebagai berikut :
1) Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
2) Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang
rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap Definisi
Siswa membahas pengertian
dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.
1) Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada
suatu daerah.
2) Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan untuk
mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
3) Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan
kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang
ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumher
daya alam terhadap kehidupan manusia rendah. Kemiskinan struktural/buatan
adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan ekonomi, teknologi
dan pembangunan itu sendiri atau karena kelembagaan yang ada menyebabkan
sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk menguasai
sumber daya sehingga menjadi miskin.
4) Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti
pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada usia
dewasa dan tua. Materi dan indikator : d, e, f dan g belum dibahas. Perlu
pembahasan tersendiri.
4. Tahap Eksplorasi
Siswa mengadakan pengujian
hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya
serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.
5. Tahap Pembuktian
Siswa melakukan pembuktian
dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data
yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian
diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan
apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6. Tahap Generalisasi
Siswa dengan bantuan guru
menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, sebagai
berikut :
1) Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan
disuatu daerah.
2) Kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya
kemiskinan disuatu daerah.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman
mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut!
1) Sebutkan 3 ciri pokok metode inkuiri sosial!
2) Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan
sebagai pembimbing!
3) Dalam penerapan metode inkuiri sosial terdapat tahap hipotesis.
Sebutkan 3 syarat hipotesis yang baik!
@@@ Antonius Gultom @@@
No comments:
Post a Comment