Thursday, October 13, 2022

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

 

BAB VII

MERANCANG DAN MENERAPKAN

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN 

PENDEKATAN EKSPOSITORI

Oleh : Antonius Gultom

PERTEMUAN KE – TUJUH


A.         PENGERTIAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada siswa. Dalam hal ini, guru memberi pesan (materi) yang telah siap sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan dan memecahkan sendiri.

Pendekatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru (teacher centered). Guru berperan sebagai penyampaian materi pelajaran membimbing dan mengarahkan kegiatan kepada siswa serta mendukung dan memperkuat informasi agar dipelajari siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan ekspositori yang penting adalah menentukan informasi apa yang akan diberikan kepada siswa. Selain itu, harapan-harapan apa yang harus diingat dan diserap oleh siswa dari informasi yang disampaikan guru. Jika dikaitkan dengan jenis komunikasi maka pendekatan ekspositori termasuk satu arah, yaitu dari guru kepada siswa. Komunikasi satu arah adalah jenis komunikasi yang mementingkan pemberi informasi (pemberi pesan). Penerima informasi (penerima pesan) bersifat pasif, yang aktif adalah pemberi pesan. Misalnya, informasi lewat radio. Penerima informasi (penerima pesan), yaitu pendengar radio hanya rnendengarkan (pasif).

Agar aktif maka pemberi pesan harus memberi tugas kepada penerima pesan tugas itu dapat berupa menembak siapa pelaku utama dari "drama" atau "sandiwara" radio yang baru didengarnya agar lebih menarik, ada hadiah. Salah satu bentuk metode mengajar yang berlandaskan pendekatan ekspositori adalah metode ceramah. Dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, guru menyampaikan materi pelajaran secara lisan.

Murid atau siswa hanya mendengarkan (pasif). Agar lehih aktif perlu diberi variasi, misalnya dalam menjelaskan digunakan alat peraga (media) yang berupa peta. Para siswa diminta mengamati peta, melengkapi peta, menyebut nama kota, gunung, sungai dan hasil tambang pada suatu daerah. Jika dipandang perlu, siswa diminta mengisi "peta buta" yang sudah disiapkan oleh guru atau mengisi Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang sudah disiapkan. Dengan bervariasi dalam menyajikan, siswa akan menjadi lebih aktif.

 

B.    CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAjARAN IPS DI SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

Dalam merancang penggunaan metode ceramah (sebagai contoh pendekatan ekspositori) perlu terlebih dahulu diketahui sifat-sifatnya yang kurang baik, yaitu berikut ini:

1.   Kurang memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi memecahkan masalah sehingga daya serap siswa kurang tajam.

2.   Kadang-kadang pernyataan atau penjelasan lisan sukar ditangkap. Apalagi jika menggunakan kata-kata asing.

3.  Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapannya untuk mengeluarkan pendapat.

4.    Kurang cocok untuk anak yang tingkat abstraksinya masih kurang.

5.    Dapat menimbulkan kebosanan siswa dan verbalisme.

Metode ceramah dapat digunakan apabila terdapat hal-hal berikut ini:

1.    Bahan ceramah yang akan diberikan jumlahnya/volumenya sangat banyak.

2.    Banyak atau materi yang akan diberikan merupakan bahan baru.

3.    Para siswa dapat memahami informasi melalui kata-kata.

Langkah-langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah berikut ini:

1.    Melakukan kegiatan pendahuluan.

1)    Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2)    Mengemukakan pokok-pokok materi yang akan disajikan.

3) Memancing pengalaman siswa yang relevan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.

2.    Menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan faktor-faktor berikut ini.

1)    Perhatian siswa

2)    Menjelaskan materi pelajaran

3)    Kegiatan pembelajaran sedapat mungkin bervariasi

4)    Umpan balik dari siswa untuk guru

5)    Motivasi perlu selalu ditimbulkan

3.    Menutup pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut.

1)    Menarik kesimpulan dari bahan pelajaran yang disampaikan.

2)    Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kembali bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan menghubungkan mata pelajaran lain.

3) Melaksanakan penilaian akhir untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujnan pembelajaran.

4)    Tindak lanjut.

 

 

C.  MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI

Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori (metode ceramah), diambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 6 semester II.

1.    Kompeteasi Dasar

Kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara tetangga

2.    Materi Pokok

Gejala alam dan sosial Indonesia dan Negara tetangga.

3.    Hasil Belajar

1)Membandingkan gejala alam Negara Indonesia dengan Negara-negara tetangga.

2)Mendeskripsikan gejala sosial Indonesia dan Negara-negara tetangga.

4.    Indikator

1)    Menunjukkan pada peta letak dan nama Negara-negara tetangga Indonesia.

2)    Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan Negara-negara tetangga

3)    Membandingkan ciri - ciri gejala sosial di Indonesia dengan Negara-negara tetangga.

4)    Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Setelah memahami materi pokok, hasil belajar dan indikatornya, guru dapat memilih materi apa yang dapat dijelaskan dan materi apa yang diberikan sebagai tugas. Dalam memilih materi perlu memperhatikan sumber serta fasilitas yang tersedia.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1.    Melakukan kegiatan pendahuluan

1)    Menjelaskan tujuan pembelajaran

2)    Mengemukakan pokok-pokok materi.

3)    Memberikan apersepsi.

Misalnya guru bertanya : siapa yang pernah mencari kota Bangkok dan Singapura dalam peta? Dinegara apa kota Bangkok dan kota Singapura? Selanjutnya, guru menjelaskan letak kota Bangkok dan Singapura.

2.    Menyajikan bahan pelajaran

Untuk menyajikan bahan diatas, guru menggunakan peta Asia tenggara. Dijelaskan letak negara-negara di Asia tenggara dan ibu kotanya masing-masing. Setelah itu dijelaskan ciri-ciri gejala sosialnya. Perlu dijelaskan kewaspadaan bagi Indonesia terhadap, gejala sosial, mengapa?

3.    Menutup pelajaran dengan kegiatan

1)    Membuat kesimpulan.

2)    Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya atau menanggapi materi yang telah diajarkan.

3)    Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut.


LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakan latihan berikut!

1.    Sebutkan sifat-sifat yang kurang baik dari metode ceramah (sebagai contoh pendekatan ekspositori)!

2.    Bilamana metode ceramah dapat digunakan?

3.    Sebutkan langkah-langkah dalam melaksanakan metode ceramah!

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN PERSONAL


MERANCANG DAN MENERAPKAN 

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN 

PENDEKATAN PERSONAL 

Oleh : Antonius Gultom

 PERTEMUAN KE - ENAM

A.         PENGERTIAN PENDEKATAN PERSONAL

Pendekatn personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks. Keberadaan siswa dalam kelompok banyak mempunyai arti untuk mengenal dirinya sebagai pribadi sehingga dapat menghasilkan hubungan interpersonal (antarpribadi) yang cukup tinggi. Oleh karena itu, keadaan emosional siswa perlu diperhatikan agar siswa dapat mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungan.

Melalui pendekatan personal siswa diharapkan dapat melihat dan pribadi dan sebagai pribadi yang berada ditengah-tengah kelompok. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, perlu adanya sikap dan perlakuan yang berbeda kepada setiap individu.

 

B.      CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN 

          YANG BERDASARKAN PENDEKATAN PERSONAL

Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yang akan dipilih sebagai contoh adalah metode pertemuan kelas. Metode ini berdasarkan pada teori Glasser yang mempunyai dua asumsi, pertama, bahwa manusia itu mempunyai 2 kebutuhan dasar, yaitu cinta dan harga diri. Kedua, kebutuhan tersebut berakar dalam hubungan antar manusia. Masalah individu muncul apabila ia tidak dapat memenuhi 2 kebutuhan pokok.

Metode pertemuan kelas, dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut Glasser dibedakan menjadi 3 tipe sebagai berikut:

1.    Tipe Pertemuan Pemecahan masalah Sosial

Dalam pertemuan ini siswa berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya didalam kelas.

2.    Tipe Pertemuan Terbuka

Guru memulai pertemuan dengan pertanyaan "apa yang menarik perhatian kalian?". Siswa diberikan kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa berinistatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik yang menarik berdasarkan pengalamannya.

3.    Tipe Pertemuan Terarah dan Terbuka

Pada dasarnya sama dengan tipe kedua, tetapi permasalahannya diarahkan kepada hal-hal yang sedang dipelajari siswa.

Beberapa pedoman guru dalam menerapkan metode pertemuan kelas, antara lain berikut ini:

1)    Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar

2)    Kepemimpinan guru sebagai penengah

3)    Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong siswa untuk berinisiatif

4)    Guru mengembangkan hubungan yang sangat menarik dan sensitive

5)  Guru mendorong siswa untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku sendiri dan menolak perilaku yang tidak dapat dipertangungjawabkan.

6)    Guru secara keseluruhan mengidentifikasikan, memilih dan menaati alternatif perilaku.

7)    Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok untuk menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut

Langkah - langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah berikut ini:

1.    Menciptakan Iklim yang Mengundang Keterlibatan

Guru berupaya untuk menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan siswa. Iklim yang mengundang keterlibatan adalah iklim yang hangat, bersifat pribadi dan hubungan guru dan siswa dan siswa dengan siswa. Tugas guru adalah berikut ini:

1)    Mendorong setiap siswa untuk berperan serta dalam kegiatan belajar mengajar.

2)    Menyeleksi pendapat siswa tanpa disertai dengan celaan dan penilaian.

2.    Menyajikan Masalah untuk Diskusi

Tugas siswa dibantu guru adalah berikut ini:

1)    Mengajukan masalah

2)    Mengemukakan masalah

3)    Mendeskripsikan masalah

4)    Mengidentifikasi konsekuensi

5)    Mengidentifikasi norma sosial

3.    Mengembangkan Pertimbangan Nilai Pribadi

Siswa dapat membuat pertimbangan pribadi terhadap perilakunya sendiri. Untuk dapat melakukan tindakan tersebut siswa harus :

1)    Mengidentifikasi nilai dari masalah perilaku dan norma sosial

2)  Membuat pertimbangan pribadi terhadap norma-norma sosial yang dapat mengarah kepada pemilihan perilaku dan nilai-nilai perilaku yang ditemukan.

4.    Mengidentifikasi Alternatif Tindakan

Siswa mengidentifikasi alternatif perilaku khusus dan siswa sepakat untuk menaatinya

5.    Merumuskan Kesepakatan

Siswa secara bersama merumuskan kesepakatan. Apa yang sudah ditentukan dan dirumuskan bersama harus dipenuhi dan ditaatinya.

6.    Perilaku Tindak Lanjut

Mengukur efektivitas kesepakatan dan perilaku baru.


C.  MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERSONAL

Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 5 semester 2, sebagai berikut:

1.    Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan Nasional.

2.    Pokok Bahasan (materi pokok)

Perjuangan melawan penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia.

3.    Hasil Belajar

1) Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional dan tokoh-tokoh pejuang setempat.

2) Mengidentifikasi peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1982 dalam mempersatukan Indonesia.

4.    Indikator

1)   Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional (misal R. A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantoro, Douwes Dekker).

2)    Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di Provinsinya.

3)    Memceritakan peristiwa Sumpah Pemuda.

4)   Memceritakan peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

5)   Menceritakan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.

Setelah guru memahami hal-hal diatas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini:

1.    Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan

Guru dalam iklim tahap ini berusaha mendorong siswa berperan serta dan berbicara mengenai sumpah pemuda. Guru menyeleksi pendapat-pendapat siswa mengenai sumpah pemuda tanpa celaan dan penilaian. Siswa diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya.

2.    Menyajikan masalah untuk diskusi

Penyajian masalah dapat berasal dari guru dan siswa dalam bentuk pertentangan sederhana mengenai sumpah pemuda. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan guru adalah :

1)    Memberikan pembenaran perilaku siswa

2)    Turut campur tangan jika siswa cenderung ke arah mencela dan mengritik

3)    Menugasi kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda.

Kemudian, guru dan siswa mengidentifikasi norma-norma sosial dari petistiwa sumpah pemuada yang dapat dijadikan contoh yang baik bagi pembentukan sikap siswa dalam mengahadapi masalah-masalah sosial.

3.    Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi

Untuk dapat membuat pertimbangan nilai pribadi, siswa harus mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sumpah pemuda. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut ini:

1)    Nilai kebersamaan untuk mencapai tujuan luhur

2)    Nilai persatuan dan kesatuan bangsa

3)    Nilai kebulatan tekad untuk mencapai kemerdekaan

4)    Nilai menghargai pendapat dan karya orang lain

4.    Mengidentifikasi altematif tindakan

Siswa menunjukkan nilai-nilai dari peristiwa sumpah pemuda. Kemudian, siswa menyeleksi untuk dijadikan alternatif tindakan dalam memecahkan masalah sosial sehari-hari. Nilai-nilai yang ditemukan itu merupakan suatu hasil penggalian dari sumpah pemuda yang dapat digunakan untuk menyikapi masalah-masalah sosial.

5.    Merumuskan kesepakatan

Siswa merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta menaatinya.

6.    Perilaku tindak lanjut

Siswa menilai efektivitas perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya untuk tindakan-tindakan mendatang.

Penggunaan metode pembelajaran IPS yang berlandaskan pendekatan personal dititikberatkan pada usaha penggalian nilai-nilai peristiwa yang terjadi, kemudian siswa menyeleksi dan mencoba untuk menerapkannya dalam menyikapi masalah sosial yang ada.

 

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakan latihan berikut!

1.    Jelaskan apakah yang dimaksud :

1)  Pendidikan personal;

2)  Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan personal jika guru menerapkannya

2.    Mengacu kepada pendapat Glasser metode pertemuan kelas terdapat tiga tipe! Jelaskan!

3.    Jika guru mau rnenerapkan metode pertemuan kelas, langkah-langkah apakah yang harus dipikirkan dan diperhatikan?

 

Petunjuk jawaban latihan

Untuk menjawab latihan ini anda harus mempelajari kembali cara merancang penggunaan metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal. Termasuk beberapa pedoman guru dan langkah-langkah dalam menerapkan metode pertemuan kelas.

 

@@@ Antonius Gultom @@@

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL

 

BAB V

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN

METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN

PENDEKATAN SOSIAL

 

Oleh : Antonius Gultom

 

PERTEMUAN KE -LIMA

 

Materi pada kegiatan belajar berisi pokok-pokok bahasan sebagai berikut :

1.... Pengertian pendekatan sosial.

2.... Cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekaian sosial.

3.    Menerapkan penggunaan metode pembelajran IPS SD yang berlandaskan pendekatan sosial.

 

A.         PENGERTIAN PENDEKATAN SOSIAL

Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.

Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi. Pertama, masalah-masalah sosial diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan menggunakan prinsip sosial pula. Kedua, proses-proses sosial yang demokratis perlu dikembang untuk memperbaki masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terus-menerus.

Berdasarkan dua asumsi diatas maka konsekuesi penggunaan metode pembelajaran IPS SD harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan masyarakat yang pada gilirannya kelak akan mampu membangun masyarakat dan mampu mengadakan hubungan antar pribadi.

Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial yang akan diambil sebagai contoh adalah hukum sosial. Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa siswa sering menghadapi masalah-masalah sosial. Fungsi sekolah selain memecahkan masalah sosial juga memelihara dan menjaga nilai-nilai sosial.

Dalam pelaksanaan metode mengajar inkuiri sosial siswa diatur dalam bentuk struktur sosial. Siswa akan membentuk sistem sosial yang berubah dan bergerak dari tahap yang satu ke tahap berikutnya. Siswa berusaha menemukan jawaban sendiri atas masalahnya.

Terdapat tiga ciri pokok metode inkuiri sosial sebagai berikut :

1)    Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menimbulkan terciptanya suasana diskusi.

2)    Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah

3)    Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis.

Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing. Dalam membimbing siswa guru janganlah sebagai pemberi perintah, akan tetapi guru sebagai motivator dan reflector. Kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pembimbing adalah berikut ini:

1)    Memberikan bantuan kepada siswa dalam menjelaskan kedudukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

2)    Memberikan penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan siswa

3)    Memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencara kegiatan yang akan dilakukan.

4)    Membantu siswa dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada hipotesis.

5)    Membantu siswa dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan digunakan serta cara diskusi dan berpikir efektif dan objektif.

 

Tahap-tahap penerapan metode inkuiri sosial adalah sebagai berikut :

1.    Tahap Orientasi

Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan. Masalah sosial hendaknya masalah yang betul-betul menarik dan memerlukan pemecahan secepatnya. Kemudian, siswa dengan bantuan guru merumuskan masalah sosial dan membatasi ruang lingkup permasalahannya.

2.    Tahap Hipotesis

Siswa bersama guru menyusun hipotesis. Hipotesis ini sebagai acuan dalam usaha pemecahan masalah. Hipotesis yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1)    Valid (sahih), yaitu menguji apa yang seharusnya diuji.

2)    Kompatibilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi pengalaman siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.

3)    Mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan pembuktian.

3.    Tahap Definisi

Siswa mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat pada hipotesis.

4.    Tahap Eksplorasi

Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.

5.    Tahap Pembuktian Hipotesis

Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data memenuhi syarat, kemudian dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Demikianlah suatu hipotesis diuji secara empirik untuk dipastikan hipotesis diterima atau ditolak.

6.    Tahap Generalisasi

Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik untuk pemecahan masalah.

 

B.   MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL

Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 5 semester I, sebagai berikut :

1.    Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia.

2.    Pokok Bahasan

Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia.

3.    Hasil Belajar

1)    Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia.

2)    Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah.

4.    Indikator

1)    Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia.

2)    Mengiterprestasi berbagai grafik penduduk.

3)    Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia.

4)    Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di Indonesia.

5)    Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat.

6)    Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.

7)    Memberikan contoh tugas dan tangggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.

Setelah kita memahami hal-hal diatas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1.    Tahap Orientasi

Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah sosial, yaitu kemiskinan masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila dan tuna wisma. Rumusan masalahnya adalah "Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan disuatu daerah?". Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.

2.    Tahap Hipotesis

Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis, sebagai berikut :

1)    Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

2)    Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

3.    Tahap Definisi

Siswa membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.

1)    Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.

2)    Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.

3)    Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumher daya alam terhadap kehidupan manusia rendah. Kemiskinan struktural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan ekonomi, teknologi dan pembangunan itu sendiri atau karena kelembagaan yang ada menyebabkan sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk menguasai sumber daya sehingga menjadi miskin.

4)    Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada usia dewasa dan tua. Materi dan indikator : d, e, f dan g belum dibahas. Perlu pembahasan tersendiri.

4.    Tahap Eksplorasi

Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.

5.    Tahap Pembuktian

Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.

6.    Tahap Generalisasi

Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, sebagai berikut :

1)    Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan disuatu daerah.

2)    Kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan disuatu daerah.

 

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut!

1)    Sebutkan 3 ciri pokok metode inkuiri sosial!

2)    Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing!

3)    Dalam penerapan metode inkuiri sosial terdapat tahap hipotesis. Sebutkan 3 syarat hipotesis yang baik!


@@@ Antonius Gultom @@@