CRITICAL JOURNAL KEWIRAUSAHAAN
Oleh : Antonius Gultom
ABSTRAK
Kreativitas menjadi fondasi utama dalam proses kewirausahaan. Artikel ini mengkaji secara kritis bagaimana kreativitas berperan dalam membentuk dan mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Berdasarkan hasil studi literatur dan pengamatan kelas, ditemukan bahwa kreativitas tidak hanya penting dalam menemukan ide usaha, tetapi juga dalam memecahkan masalah, inovasi produk, dan adaptasi terhadap perubahan pasar. Namun, pendekatan pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi masih dominan teoritis dan belum sepenuhnya mendukung pengembangan kreativitas praktis mahasiswa. Artikel ini merekomendasikan integrasi metode pembelajaran berbasis proyek, inkubator bisnis kampus, dan kolaborasi lintas disiplin untuk menumbuhkan kreativitas wirausaha yang lebih optimal.
Kata Kunci : kewirausahaan, kreativitas, mahasiswa, inovasi, pendidikan tinggi
1. PENDAHULUAN
Kewirausahaan merupakan kunci utama dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di era modern. Namun, menjadi seorang wirausahawan tidak cukup hanya dengan pengetahuan bisnis semata, tetapi juga membutuhkan kreativitas yang tinggi. Kreativitas membantu mahasiswa melihat peluang di tengah keterbatasan, menciptakan solusi inovatif, dan menghasilkan nilai tambah melalui ide-ide baru. Sayangnya, banyak program kewirausahaan di perguruan tinggi masih berfokus pada teori, bukan pada pengembangan kemampuan kreatif secara langsung.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Kreativitas dalam Kewirausahaan : Menurut Drucker (2015), kewirausahaan adalah tindakan sistematis untuk menciptakan perubahan melalui inovasi.
Pendidikan Kewirausahaan : Menurut Kuratko (20015), pembelajaran kewirausahaan seharusnya mencakup pengalaman langsung yang menantang daya pikir mahasiswa.
Inovasi dan Resiliensi : Kreativitas berkaitan erat dengan kemampuan inovatif dan ketahanan menghadapi risiko usaha (Hisrich et al., 2016).
3. ANALISIS KRITIS
Berdasarkan pengamatan terhadap praktik pembelajaran di beberapa perguruan tinggi, ditemukan bahwa :
Kelebihan :
1) Sudah
ada mata kuliah kewirausahaan di banyak jurusan.
2) Beberapa kampus mulai menyediakan program inkubasi bisnis dan kompetisi ide usaha.
Kekurangan :
1) Kegiatan
pembelajaran masih dominan ceramah dan teori.
2) Kurangnya
pengintegrasian kreativitas sebagai indikator utama evaluasi pembelajaran.
3) Mahasiswa
belum didorong mengeksplorasi ide usaha lintas disiplin.
Peluang Pengembangan :
1) Penggunaan
design thinking dan project-based learning.
2) Kolaborasi
dengan dunia industri untuk studi kasus nyata.
3) Penyediaan
ruang kreatif (creative space/lab) di lingkungan kampus.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kreativitas merupakan komponen krusial dalam membentuk jiwa kewirausahaan mahasiswa. Oleh karena itu, pendidikan kewirausahaan harus dirancang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan keberanian berpikir kreatif, mengambil risiko, dan menciptakan hal baru. Diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih kontekstual dan aplikatif agar kreativitas mahasiswa dapat berkembang secara optimal.
Saran
1) Perguruan
tinggi perlu memperkuat aspek praktik dan kolaborasi dalam pembelajaran
kewirausahaan.
2) Dosen
perlu mengadopsi metode yang mendorong eksplorasi ide dan pemecahan masalah
nyata.
3) Institusi
kampus disarankan membentuk ekosistem kewirausahaan yang mendukung inovasi.
DAFTAR PUSTAKA
Drucker, P. F. 2015. Innovation and Entrepreneurship.
Harper & Row.
Hisrich, R. D., Peters, M. P., &
Shepherd, D. A. 2016. Entrepreneurship. McGraw-Hill Education.
Kuratko, D. F. 2005. The Emergence of
Entrepreneurship Education: Development, Trends, and Challenges.
Entrepreneurship Theory and Practice.
Antonius Gultom (antoniusgultom99@gmail.com)
Generasi Memberkati Anak Bangsa
No comments:
Post a Comment